Jumat, 16 Januari 2015

CELOTEH ANAK

5 September 2014,tak kusangka sudah 2 buah hati yang aku punya. Bayi mungil bebobot 3.8 kg berjenis kelamin laki-laki lahir sebagai anak kedua. Diawal kehamilan untuk anak keduaq ini aku merasa jengkel,karena dalam hati merasa belum siap akan tetapi di lubuk hati yang terdalam berkata ini adalah amanah dari Tuhan siapa yang bisa menebak akhir dari perjalanan hidup seseorang sedetail apapun  rencana kita di dunia akan musnah bila Tuhan berkehendak lain.Dengan mengikuti suara hati  aku mulai menerima dan berdoa di setiap sujudku semoga anak yang aku harapkan lahir selamat dan kelak bisa menjadi anak sholeh.
Setelah kelahiran anak keduaku keluarga serasa lengkap dan perasaan bahagia tak bisa kugambarkan karena bayi laki-laki yang aku harapkan akhirnya dikabulkan oleh Allah SWT. Hari- hari yang ku jalani terasa menyenangkan walau segudang pekerjaan menungguku.Sebagai ibu dan wanita pekerja paruh waktu aku merasa kadang kesulitan membagi waktu.Tetapi semua kepenatan dan kesulitan membagi waktu tersebut bisa terpecahkan jika melihat dan mendengar celoteh buah hatiku.
Harta yang tak dapat dinilai dengan mata uang manapun...itulah celoteh buah hatiku.Sicantik yang masih berusia 5 tahun dan Si jagoan yang masih balita.Segudang tingkah dan perhatian yang diharapkan setiap saat berubah. Harta didunia tidak akan bisa membawa kita menuju surgaNya jika dibelanjakan bukan di jalanNya akan tetapi anak-anak kita adalah harta yang mampu menolong Orang tua kelak maka kita harus mendidik dan membekali aset kita dengan jalan yang benar.